An automated instrumental technique has been developed which is capable of rapidly measuring the crude protein concentration of food samples and is beginning to compete with the Kjeldahl method as the standard method of analysis for protein content for some foodstuffs. Instrumental otomatis telah dikembangkan teknik yang mampu mengukur cepat kasar protein konsentrasi sampel makanan dan mulai bersaing dengan metode Kjeldahl sebagai metode standar untuk analisis kandungan protein untuk beberapa bahan pangan.
The method consists of combusting a sample of known mass in a high temperature (about 900 °C) chamber in the presence of oxygen . Metode combusting terdiri dari sampel yang diketahui massa dalam suhu tinggi (sekitar 900 ° C) ruang dalam kehadiran oksigen. This leads to the release of carbon dioxide , water and nitrogen . Hal ini menyebabkan pelepasan karbon dioksida, air dan nitrogen. The gases are then passed over special columns that absorb the carbon dioxide and water. Gas kemudian melewati kolom khusus yang menyerap karbon dioksida dan air. A column containing a thermal conductivity detector at the end is then used to separate the nitrogen from any residual carbon dioxide and water and the remaining nitrogen content is measured. Sebuah kolom yang berisi detektor konduktivitas termal di akhir kemudian digunakan untuk memisahkan nitrogen dari residu karbon dioksida dan air dan sisanya konten nitrogen diukur. The instrument must first be calibrated by analyzing a material that is pure and has a known nitrogen concentration. Instrumen pertama-tama harus dikalibrasi dengan menganalisis bahan yang murni dan memiliki konsentrasi nitrogen dikenal. The measured signal from the thermal conductivity detector for the unknown sample can then be converted into a nitrogen content. Sinyal yang diukur dari detektor konduktivitas termal sampel yang tidak diketahui kemudian dapat diubah menjadi nitrogen konten. As with the Kjeldahl method , conversion of the concentration of nitrogen in a sample to the crude protein content is performed using conversion factors which depend on the particular amino acid sequence of the measured protein. Seperti dengan metode Kjeldahl, konversi konsentrasi nitrogen dalam sampel ke kandungan protein kasar dilakukan dengan menggunakan faktor konversi yang bergantung pada sekuens asam amino tertentu dari protein diukur.
The Dumas method has the advantages of being easy to use and automate. Metode yang Dumas memiliki keuntungan menjadi mudah digunakan dan mengotomatisasi. It is also considerably faster than the Kjeldahl method , taking a few minutes per measurement, as compared to the hour or more for Kjeldahl. Hal ini juga jauh lebih cepat daripada metode Kjeldahl, mengambil beberapa menit per pengukuran, dibandingkan dengan jam atau lebih untuk Kjeldahl. It also does not make use of toxic chemicals or catalysts. Ini juga tidak menggunakan bahan kimia beracun atau katalis. One major disadvantage is its high initial cost. Salah satu kelemahan utama adalah biaya awal yang tinggi. Also, as with Kjeldahl, it does not give a measure of true protein, as it registers non-protein nitrogen in addition. Juga, seperti dengan Kjeldahl, itu tidak memberikan ukuran protein sejati, seperti register nitrogen non-protein tambahan. Also, as with Kjeldahl, different correction factors are needed for different proteins because they have different amino acid sequences. Juga, seperti dengan Kjeldahl, faktor koreksi yang berbeda diperlukan untuk protein berbeda karena mereka memiliki sekuens asam amino yang berbeda. Finally, the small sample size raises the risk of obtaining an unrepresentative sample. Akhirnya, ukuran sampel yang kecil meningkatkan risiko mendapatkan sampel yang representatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hay ,semua berjalan, karena ada kemauan untuk maju